Apa itu BioInformatika dan Penerapanya ?
Bioinformaika adalah suatu ilmu atau metode mengumpulkan,
dan menganalisa data biologi yang bersifat kompleks seperti data DNA, RNA, dan
protein, menggunakan pendekatan komputasi. Bioinformatika melibatkan bidang ilmu
komputer, matematika, dan statistik dalam memproses informasi yang
masif dan sulit untuk dianalisa secara manual. Bidang ini berkembang seiring
dengan penambahan data biologi yang terus bertambah secara cepat, terutama di
awal tahun 2000-an ketika peneliti berhasil mengumpulkan genome manusia.
Berbeda dengan komputasi
biologi atau computational biology yang bertujuan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan biologi menggunakan teknik komputasi, bioinformatika
lebih berfokus pada proses komputasi.
Pada awal perkembangan ilmu pengetahuan biologi
molekuler, ahli biologi melakukan pengambilan data biologis dengan menggunakan
beberapa eksperimen atau pendekatan lainnya. Data tersebut disimpan di dalam
suatu database seperti data gen disimpan di NCBI, struktur protein berada di
Protein Data Bank, dan data sekuen protein berada di UniProt. Data yang masif
tersebut tidak dapat dianalisa secara efektif karena keterbatasan manusia. Oleh
karena itu, dibutuhkan ahli komputer untuk membantu kerja dari ahli biologi.
Ahli komputer melakukan penelitian dalam membangun
software, algoritma, metode penyimpanan data untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi ahli biologi. Sebagai contoh, Needleman dan Wunsch membuat algoritma
yang berfungsi untuk mencari sekuen DNA pada database pada tahun 1960-an. Meski
tujuan awalnya untuk menyelesaikan kasus biologi, algoritma yang dirancang
diterapkan pada kasus yang mirip, seperti pencarian teks.
Data biologi yang dikumpulkan merupakan raw data atau
data mentah sehingga perlu dilakukan analisa untuk mendapatkan informasi yang
tersirat. Beberapa pendekatan statistik digunakan seperti klasifikasi,
klasterisasi digunakan untuk melihat korelasi antar data sehingga data mentah
tersebut dapat tervisualisasi dengan baik di mata manusia.
Perkembangan data biologis dan kebutuhan untuk
menciptakan tools dan hasil analisa yang akurat melahirkan disiplin ilmu baru
yang disebut dengan bioinformatika. Ruang lingkup penelitian dan kerja bioinformatika
secara khusus berkaitan dengan proses pengumpulan, dan analisa data biologi
menggunakan teknik komputasi.
BIDANG / CABANG BIOINFORMATIKA
BIOPHYSICS
Biologi
molekul sendiri merupakan
pengembangan yang lahir
dari biophysics. Biophysics
adalah sebuah bidang interdisipliner yang mengaplikasikan teknik-teknik dari
ilmu Fisika untuk memahami struktur dan fungsi biologi (British Biophysical
Society). Sesuai dengan definisi
di atas, bidang
ini merupakan suatu
bidang yang luas.
Namun secara langsung
disiplin ilmu ini
terkait dengan Bioinformatika karena
penggunaan teknik-teknik dari
ilmu Fisika untuk
memahami struktur membutuhkan
penggunaan TI.
COMPUTANIONAL BIOLOGY
Computational
biology merupakan bagian
dari Bioinformatika (dalam
arti yang paling
luas) yang paling
dekat dengan bidang
Biologi umum klasik.
Fokus dari computational biology
adalah gerak evolusi,
populasi, dan biologi
teoritis daripada biomedis
dalam molekul dan
sel. Tak dapat
dielakkan bahwa Biologi
Molekul cukup penting dalam computational biology, namun
itu bukanlah inti dari disiplin ilmu ini. Pada penerapan computational biology,
model-model statistika untuk
fenomena biologi lebih
disukai dipakai dibandingkan
dengan model sebenarnya.
Dalam beberapa hal
cara tersebut cukup
baik mengingat pada
kasus tertentu eksperimen
langsung pada fenomena biologi cukup sulit. Tidak semua
dari computational biology
merupakan Bioinformatika, seperti
contohnya Model Matematika
bukan merupakan Bioinformatika, bahkan
meskipun dikaitkan dengan
masalah biologi.
MEDICAL INFORMATICS
Menurut
Aamir Zakaria [ZAKARIA2004]
Pengertian dari medical
informaticsadalah
"sebuah disiplin ilmu
yang baru yang
didefinisikan sebagai pembelajaran, penemuan,
dan implementasi dari
struktur dan algoritma
untuk meningkatkan komunikasi, pengertian dan manajemen
informasi medis." Medical
informatics lebih memperhatikan struktur
dan algoritma untuk
pengolahan data medis,
dibandingkan dengan data
itu sendiri. Disiplin
ilmu ini, untuk
alasan praktis, kemungkinan besar berkaitan dengan data-data yang
didapatkan pada level biologi yang lebih
"rumit" --yaitu informasi
dari sistem-sistem superselular,
tepat pada level
populasi—di mana sebagian
besar dari Bioinformatika lebih
memperhatikan informasi dari
sistem dan struktur biomolekul dan selular.
CHEMINFORMATICS
Cheminformatics adalah kombinasi dari sintesis kimia,
penyaringan biologis, dan pendekatan data-mining yang
digunakan untuk penemuan
dan pengembangan obat
(Cambridge Healthech Institute's Sixth Annual Cheminformatics
conference). Pengertian disiplin ilmu yang disebutkan di atas lebih merupakan
identifikasi dari salah satu aktivitas yang
paling populer dibandingkan
dengan berbagai bidang
studi yang mungkin
ada di bawah bidang ini.
Ruang
lingkup akademis dari
cheminformatics ini sangat
luas. Contoh bidang
minatnya antara lain:
Synthesis Planning, Reaction
and Structure Retrieval,
3-D Structure Retrieval,
Modelling, Computational Chemistry,
Visualisation Tools and
Utilities.
GENOMICS
Genomics
adalah bidang ilmu
yang ada sebelum
selesainya sekuen genom,
kecuali dalam bentuk
yang paling kasar.
Genomics adalah setiap
usaha untuk menganalisa
atau membandingkan seluruh
komplemen genetik dari satu spesies
atau lebih. Secara
logis tentu saja
mungkin untuk membandingkan
genom-genom dengan membandingkan
kurang lebih suatu
himpunan bagian dari
gen di dalam
genom yang representatif.
MATHEMATICAL BIOLOGY
Mathematical
biology lebih mudah
dibedakan dengan Bioinformatika daripada
computational biology dengan
Bioinformatika. Mathematical biology
juga menangani masalah-masalah biologi,
namun metode yang
digunakan untuk menangani
masalah tersebut tidak
perlu secara numerik
dan tidak perlu
diimplementasikan dalam softwaremaupun hardware. Bahkan
metode yang dipakai
tidak perlu "menyelesaikan" masalah
apapun; dalam mathematical
biology bisa dianggap
beralasan untuk mempublikasikan sebuah
hasil yang hanya
menyatakan bahwa suatu
masalah biologi berada
pada kelas umum tertentu.
PROTEOMICS
Istilah
proteomics pertama kali
digunakan untuk menggambarkan
himpunan dari protein-protein yang
tersusun (encoded) oleh
genom. Ilmu yang
mempelajari proteome, yang disebut
proteomics, pada saat
ini tidak hanya
memperhatikan semua protein
di dalam sel
yang diberikan, tetapi
juga himpunan dari
semua bentuk isoform
dan modifikasi dari
semua protein, interaksi
diantaranya, deskripsi struktural
dari protein-protein dan
kompleks-kompleks orde tingkat
tinggi dari protein,
dan mengenai masalah
tersebut hampir semua pasca genom.
PHARMACOGENOMICS
Pharmacogenomics
adalah aplikasi dari
pendekatan genomik dan
teknologi pada identifikasi
dari target-target obat.
Contohnya meliputi menjaring
semua genom untuk
penerima yang potensial
dengan menggunakan cara
Bioinformatika, atau dengan
menyelidiki bentuk pola
dari ekspresi gen
di dalam baik
patogen maupun induk
selama terjadinya infeksi, atau
maupun dengan memeriksa karakteristik pola-pola ekspresi yang ditemukan dalam
tumor atau contoh
dari pasien untuk
kepentingan diagnosa (kemungkinan untuk mengejar target potensial
terapi kanker).
Istilah pharmacogenomics digunakan
lebih untuk urusan
yang lebih "trivial" --tetapi
dapat diargumentasikan lebih
berguna-- dari aplikasi
pendekatan Bioinformatika pada pengkatalogan dan pemrosesan informasi
yang berkaitan dengan ilmu Farmasi dan Genetika, untuk contohnya adalah
pengumpulan informasi pasien dalam database.
PHARMACOGENETICS
Tiap individu mempunyai respon yang berbeda-beda
terhadap berbagai pengaruh obat; sebagian ada yang positif, sebagian ada yang
sedikit perubahan yang tampak pada kondisi
mereka dan ada
juga yang mendapatkan
efek samping atau
reaksi alergi. Sebagian
dari reaksi-reaksi ini
diketahui mempunyai dasar
genetik. Pharmacogenetics adalah bagian dari pharmacogenomics yang menggunakan metode genomik/Bioinformatika untuk
mengidentifikasi
hubungan-hubungan
genomik, contohnya SNP
(Single Nucleotide Polymorphisms), karakteristik
dari profil respons
pasien tertentu dan
menggunakan informasi-informasi tersebut
untuk memberitahu administrasi
dan pengembangan terapi
pengobatan. Secara menakjubkan
pendekatan tersebut telah
digunakan untuk "menghidupkan kembali"
obat-obatan yang sebelumnya
dianggap tidak efektif,
namun ternyata diketahui
manjur pada sekelompok
pasien tertentu. Disiplin ilmu ini juga dapat digunakan untuk
mengoptimalkan dosis kemoterapi pada pasien-pasien tertentu.
PENERAPAN BIOINFORMATIKA
BASIS DATA SEKUENS BIOLOGIS
Basis data adalah
kumpulan informasi yang
disimpan di dalam komputersecara sistematik
sehingga dapat diperiksa
menggunakan suatu program komputeruntuk
memperoleh informasi dari
basis data tersebut. Sesuai dengan
jenis informasi biologis
yang disimpannya, basis datasekuens biologis dapat berupa basis data
primer untuk menyimpan sekuens primer asam
nukleat maupun protein, basis
data sekunder untuk menyimpan motif
sekuens protein, dan basis
data struktur untuk menyimpan data
struktur protein maupun
asam nukleat.
Basis
data utama untuk sekuensasam
nukleat saat ini
adalah GenBank(Amerika Serikat),
EMBL(European Moleculer Biology
Laboratory, Eropa), dan
DDBJ(DNA Data Bank
of Japan, Jepang). Ketiga
basis data tersebut
bekerja sama dan bertukar
data secara harian untuk
menjaga keluasan cakupan masing-masing basis
data. Sumber utama
datasekuens asam nukleat adalah submisi langsung dari periset
individual, proyek sekuensing genom, dan pendaftaran paten.
Selain berisi sekuens asam nukleat, entri dalam basis data
sekuens asam nukleat umumnya mengandung informasi tentang jenis asam nukleat (
DNAatau RNA), nama organismesumber asam
nukleat tersebut, dan pustaka
yang berkaitan dengan
sekuens asam nukleat
tersebut. Sementara itu, contoh
beberapa basis data
penting yang menyimpan
sekuens primer protein adalah PIR(Protein Information
Resource, Amerika Serikat), Swiss-Prot(Swiss), dan
TrEMBL(Eropa). Ketiga basis data tersebut telah digabungkan dalam UniProt(yang didanai
terutama oleh Amerika Serikat). Entri
dalam UniProt mengandung
informasi tentang sekuens protein, nama
organisme sumber protein,
pustaka yang berkaitan,
dan komentar yang umumnya
berisi penjelasan mengenai
fungsi protein tersebut.
BLAST(Basic Local Alignment Search Tool) merupakan
perkakas bioinformatika yang berkaitan erat dengan penggunaan basis data
sekuens biologis. Penelusuran BLAST
(BLAST search) pada
basis data sekuens memungkinkan ilmuwan
untuk mencari sekuens
asam nukleat maupun protein yang
mirip dengan sekuenstertentu yang
dimilikinya. Hal ini berguna misalnya untuk menemukan
gensejenis pada beberapa organismeatau
untuk memeriksa keabsahan
hasil sekuensingmaupun untuk memeriksa fungsi
gen hasil sekuensing. Algoritmayang mendasarikerja BLAST adalah
penyejajaran sekuens.
PDB(Protein Data Bank)
adalah basis data tunggal
yang menyimpan model struktural
tiga dimensi proteindan asam
nukleathasil penentuan eksperimental
(dengan kristalografi sinar-Xdan spektroskopi NMR).
PDB menyimpan data
struktur sebagai koordinat tiga
dimensiyang menggambarkanposisi
atom-atom dalam protein ataupun asam
nukleat
ANALISIS EKSPRESI GEN
Ekspresi
genmerupakan rangkaian proses
penerjemahan informasi
genetik (dalam bentuk
urutan basapada DNAatau RNA) menjadi protein, dan
lebih jauh lagifenotipe.
Informasi yang dibawa bahan genetiktidak bermakna apa pun
bagi suatu organisme apabila tidak diekspresikan menjadi fenotipe. Ekspresi gendapat
ditentukan dengan mengukur kadar
mRNAdengan berbagai macam teknik (misalnya dengan microarrayataupun Serial Analysis
of Gene Expression["Analisis Serial Ekspresi Gen", SAGE]).
Teknik-teknik tersebut umumnya diterapkan pada analisis ekspresi
gen skala besar
yang mengukur ekspresi
banyak gen(bahkan genom) dan menghasilkan
data skala besar.
Metode-metode penggalian
data (data mining)
diterapkan pada data
tersebut untuk memperoleh pola-pola
informatif. Sebagai
contoh, metode-metode komparasi digunakan
untuk membandingkan ekspresi
di antara gen-gen, sementara metode-metode klastering (clustering) digunakan
untuk mempartisi data tersebut berdasarkan kesamaan ekspresi gen.
ANALISIS FILOGENETIKA
Filogenetik
adalah studi yang membahas
tentang hubungan
kekerabatan antar berbagai
macam organisme melalui
analisis molekuler dan morfologi.
Dengan pesatnya perkembangan
teknik-teknik di dalam biologi molekuler,
seperti PCR (polymerase
chain reaction) dan sikuensing DNA, penggunaan sekuen
DNA dalam penelitian
filogenetika telah
meningkat pesat dan
telah dilakukan pada
semua tingkatan taksonomi,
misalnya famili, marga, dan species.Pemikiran dasar penggunaan sekuen DNA dalam
studi filogenetika adalah bahwa terjadi perubahanbasa nukleotida menurut waktu,
sehingga akan dapat diperkirakan
kecepatan evolusi yang
terjadi dan akan
dapat direkonstruksi
hubungan evolusi antara
satu kelompok organisme
dengan yang lainnya.Ada sejumlah
asumsi yang harus
diperhatikan sebelum menggunakan
data sekuen DNA atau protein ke analisis, diantaranya yaitu (1) sekuen
berasal dari sumber
yang spesifik, apakah
dari inti, kloroplas atau mitokondria; (2) sekuen
bersifat homolog (diturunkan dari satu nenek moyang); (3) sekuen memiliki
sejarah evolusi yang sama (misalnya bukan dari
campuran DNA inti
dan mitokondria); dan
(4) setiap sekuen berkembang secara bebas.Analisis filogenetika
molekuler merupakan proses
bertahap untuk mengolah data
sikuen DNA atau
protein sehingga diperoleh
suatu hasil yang menggambarkan estimasi
mengenai hubungan evolusi
suatu kelompok organisme.Paling sedikit, ada tiga tahap penting dalam
analisis filogenetika molekuler, yaitu sequence alignment,
rekonstruksi pohon filogenetika,
dan evaluasi
pohon filogenetika dengan uji statistic
DETEKSI KELAINAN JANIN
Lembaga
Biologi Molekul Eijkman
bekerja sama dengan
Bagian Obstetri dan
Ginekologi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia dan
Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo sejak November 2001 mengembangkan klinik genetik untuk
mendeteksi secara dini sejumlah
penyakit genetik yang
menimbulkan gangguan pertumbuhan
fisik maupun retardasi
mental seperti antara
lain, talasemia dan
sindroma down. Kelainan
ini bisa diperiksa sejak janin
masih berusia beberapa minggu.
Talasemia adalah penyakit
keturunan di mana
tubuh kekurangan salah
satu zat pembentuk hemoglobin (Hb) sehingga mengalami
anemia berat dan perlu transfusi darah seumur hidup. Sedangkan sindroma down
adalah kelebihan jumlah untaian di kromosom 21
sehingga anak tumbuh
dengan retardasi mental,
kelainan jantung, pendengaran
dan penglihatan buruk,
otot lemah serta
kecenderungan menderita kanker
sel darah putih
(leukemia).
Dengan
mengetahui sejak dini,
pasangan yang hendak
menikah, atau pasangan
yang salah satunya membawa kelainan kromosom, atau pasangan yang
mempunyai anak yang menderita kelainan
kromosom, atau penderita
kelainan kromosom yang
sedang hamil, atau
ibu yang hamil
di usia tua
bisa memeriksakan diri
dan janin untuk
memastikan apakah janin yang dikandung akan menderita kelainan kromosom
atau tidak, sehingga mempunyai kesempatan
untuk mempertimbangkan apakah
kehamilan akan diteruskan atau tidak setelah mendapat
konseling genetik tentang berbagai kemungkinan yang akan terjadi.
Di bidang talasemia,
Eijkman telah memiliki
katalog 20 mutasi
yang mendasari talasemia beta di Indonesia, 10 di antaranya
sering terjadi. Lembaga ini juga mempunyai informasi cukup
mengenai spektrum mutasi
di berbagai suku
bangsa yang sangat
bervariasi. Talasemia merupakan
penyakit genetik terbanyak
di dunia termasuk
di Indonesia.
PENGEMBANGAN VAKSIN HEPATITIS B REKOMBINAN
Lembaga Biologi Molekul Eijkman bekerja sama dengan PT
Bio Farma (BUMN Departemen Kesehatan yang
memproduksi vaksin) sejak
tahun 1999 mengembangkan
vaksin Hepatitis B rekombinan, yaitu vaksin yang dibuat lewat rekayasa
genetika. Selain itu Lembaga Eijkman
juga bekerja sama
dengan PT Diagnosia
Dipobiotek untuk mengembangkan kit diagnostic
KESIMPULAN
Bioinformatika adalah bidang ilmu yang mempelajari teknik
komputasi dalam melakukan pengumpulan dan analisa data biologis kompleks.
Biologi, ilmu komputer, matematika, dan statistika memiliki peranan penting di
dalam bidang bioinformatika. Kehadiran bioinformatika tidak terlepas dari data
biologi yang masif dan sulit dikelola secara manual sehingga menjadi tren
penelitian di bidang biologi saat ini. Meskipun biologi bukan ilmu pasti,
terdapat dogma yang mempermudah ahli bioinformatika dalam mengembangkan
software atau pemodelan yang tepat sesuai dengan kebutuhan ahli biologi.
DAFTAR PUSTAKA :
https://medium.com/@alifkurniawan/apa-itu-bioinformatika-127dbdc0d83a
(PENGERTIAN BIOINFORMATIKA)
http://ftp.gunadarma.ac.id/pub/linux/docs/v06/Kuliah/SistemOperasi/2003/50/Bioinformatika.pdf
( BIDANG / CABANG BIOINFORMATIKA )
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/d6dda88bc5abde5f564d24aaa7bda351.pdf
( PENERAPAN BIOINFORMATIKA )
Komentar
Posting Komentar