EFFECT YANG DIGUNAKAN DI ERA DIGITAL CINEMA

 Bagus dan hebatnya suatu perfilman saat ini, salah satu faktor pendorongnya adalah Effect. Effect yang digunakan dalam perfilman saat ini sangat berguna sekali untuk membuat film tersebut menjadi seperti ada dikehidupan nyata. Sering sekali pada saat kita menonton film yang bertemakan Sci-fi Atau Science Fiction, terkagum akan effect yang digunakan dalam film tersebut, maka dari itu berikut adalah Effect-effect yang digunakan di dunia Digital Cinema pada tahun-tahun sebelumnya sampai saat ini. 


1. Keying/Compositing
Keying atau compositing adalah proses menyatukan dua buah gambar berbeda menjadi satu gambar utuh (Gambar yang dimaksud bisa saja berupa gambar tunggal, maupun gambar bergerak (Motion graphic), ataupun gambar yang masih berupa CGI (Computer Generated Images) yang belum dirender).
Tehnik ini merupakan tehnik paling utama dalam dunia visual efek, tentunya karena tanpa kita mengetahui cara untuk menggabunggkan dua buah gambar yang berbeda, tidak mungkin bagi kita dapat berkata bahwa film yang telah kita buat itu telah diberi sentuhan visual efek

2. Color Correction 
Color correction merupakan tehnik mengatur warna dari gambar. Tehnik ini bisa dimainkan untuk mempercantik tampilan, menyamakan warna suatu gambar dengan gambar lain sehingga terlihat seakan-akan kedua objek di kedua gambar tersebut menyatu, untuk memperbaiki hasil dari chroma keying, untuk memperbaiki hasil dari rotoscoping, dan lainnya. Color correction merupakan tantang tersendiri bagi para compositor
(sebutan bagi orang-orang yang melakukan pekerjaan dengan tehnik compositing) karena apabila terjadi kesalahan, maka ia dapat merusak gambar yang sudah disiapkan setengah mati saat perekaman gambar

3. Chrome Keying
Chroma keying merupakan tehnik untuk menseleksi area yang tidak digunakan dalam penyuntingan selanjutnya. Umumnya, chroma keying digunakan untuk mentransparansikan warna latar belakang, dan warna yang umum dipakai adalah biru dan hijau, karena kedua warna tersebut merupakan warna yang kontras dari warna kulit makhluk hidup kebanyakan. Hukumnya, kalau di gambar tersebut lebih banyak terdapat warna hijau, maka yang dipakai warna hijau begitu pula sebaliknya.
Rotoscoping adalah sebuah tehnik untuk menyeleksi objek-objek tertentu yang berada di gambar, tehnik ini biasanya dipakai untuk menyeleksi objek bergerak, maupun objek diam dengan kamera yang bergerak. Berbeda dengan chroma key, tehnik ini tidak mendasarkan oleh warna yang umum ada pada gambar. Objek yang diseleksi bisa berupa manusia, hewan, tumbuhan, maupun benda mati.
Sementara rotobrush pertama kali dikenalkan oleh layer-based compositing software terkemuka,

“Adobe After Effect”. Rotobrush dapat (sangat) mempercepat pekerjaan rotoscoping, karena rotoscoping umumnya membutuhkan pembuatan garis yang dibuat secara manual terlebih dahulu ke sekeliling area yang ingin diseleksi, dibanding dengan rotobrush yang cukup dengan mem”brush”
sebagian area maka secara otomatis sebagian area lain yang ingin diseleksi otomatis terseleksi (Untuk pengguna photoshop, bayangkan anda sedang memakai “Quick selection tool” Maupun “Magic wand”).

4. CGI (Computer Generated Images)
CGI adalah gambar-gambar yang dihasilkan dari komputer. Namun tidak itu saja, CGI juga mencakup dunia animasi 3 dimensi, animasi 2 dimensi, foto editing, dan apapun yang berhubungan dengan sesuatu berbentuk visual yang membutuhkan komputer dalam proses pembuatannya.
Layer dan node merupakan dua tipe cara mengcomposite gambar yang sangat berbeda, meskipun dapat memberikan hasil yang sama.
Ketika kita mengcomposite gambar menggunakan layer, kita akan disuguhi lapisan-lapisan gambar yang kita sunting, dan disetiap lapisan itu dapat kita isi dengan tambahan-tambahan “Bumbu”.
 Sementara ketika kita mengcomposite gambar menggunakan node, kita akan disuguhi node, yang dimana setiap node dapat mengakar antara satu node dengan node lain, dan node dapat berisikan gambar, efek, maupun lainnya.

Komentar

Postingan Populer